–Neptu atau neton Wage, hari pasaran ke empat
hitungan Jawa, seolah semakin mengokohkan sebagai hari “keramat” bagi
Gunung Kelud memuntahkan lava pijar seperti yang terjadi pada Kamis
(13/2/2014) malam mulai pukul 22.59 bertepatan dengan malam menjelang
hari Jumat (14/2/2014) Wage.
Peringatan mengenai kebiasaan Gunung Kelud beberapa kali meletus pada
hari pasaran Wage itu, di antaranya menjadi bahan bahasan bapak-bapak
sebelum mengikuti yasinan di kompleks perumahan Pondok Delta Jengglong,
Kelurahan Kaweron, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis
(13/2) malam.
Menurut Jamil, warga perumahan ini, juga mengingatkan bahwa Gunung Kelud
telah beberapa kali meletus bertepatan dengan neptu atau hari pasaran Wage.
“Karena itu, malam ini perlu waspada mengantisipasi aktivitas Gunung Kelud,
karena sekarang malam Jumat Kliwon,” ujarnya.
Bapak-bapak kelompok yasinan dan juga Jamil, warga Perumahan Pondok
Delta itu, membahas dan menyampaikan peringatan untuk waspada,
bertepatan dengan status Gunung Kelud yang Kamis malam sekitar pukul
21.00 WIB ditetapkan naik dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).
Hanya berselang kurang dua jam dari peningkatan status itu, Gunung Kelud
pun benar-benar meletus pada pukul 22.59 bertepatan malam Jumat Wage
menurut perhitungan Jawa. Hitungan Jawa menetapkan memasuki hari
berikutnya sejak sore hari, sehingga Gunung Kelud meletus bertepatan Jumat
Wage.
Menurut Jamil, Nyoto dan warga lainnya, Gunung Kelud sudah beberapa kali
meletus bertepatan dengan hari pasaran atau neptu Wage, sehingga mereka
mengingatkan agar Kamis malam itu warga mewaspadainya dan hal tersebut
menjadi kenyataan.
Letusan Gunung Kelud di antaranya terjadi pada tahun 1990, sebelumnya
tahun 1966 setelah Gerakan 30 September dan tahun 1955. Letusan tahun
1990 menewaskan sekitar 250 orang.
Home » Posts filed under misteri
Jumat, 14 Februari 2014
Gunung kelud meletus disaat keramat
Kamis, 13 Februari 2014
Misteri gunung kelud
Gunung Kelud merupakan gunung teraktif nomor 2 dipulau jawa,
terletak pada perbatasan antara Blitar dan Kediri. Gunung Kelud
konon merupakan sebuah kerajaan ghaib yang di pimpin oleh
Lembu Mahisa Sura, kenapa dia sampai berdiam di Gunung
Kelud ini. Begini ceritanya (cerita ini belum tentu benar adanya,
dan lebih merupakan dongeng turun temurun)
Pada jaman dahulu kala, Raja kerajaan Kediri mengadakan
sebuah sayembara untuk mendapatkan jodoh yang sepadan
dengan putrinya yang cantik jelita. Putri itu bernama Dewi Kili
Suci. Penulis kurang paham dengan sayembara seperti apa yang
diadakan oleh raja tersebut. Setelah beberapa hari sayembara itu
akhirnya muncul seorang pemenang yang bernama Lembu
Mahisa Suro yang menurut cerita konon dia adalah manusia
berkepala Kerbau (amit-amit jabang bayi, kok seperti film Narnia
ya). Karena keadaan fisik seperti itu Dewi Kili Suci tidak mau
menikah dengan Lembu Mahisa Suro, hal ini tentu saja membuat
sang Raja marah besar, karena sebagai sorang Raja beliau harus
memenuhi janjinya untuk menikahkan sang putri dengan
pemenang sayembara tersebut. Sang Putri akhirnya mau
menikah dengan Lembu Mahisa Suro tetapi dengan satu syarat,
yaitu dibuatkan sumur dalam waktu satu malam, dan Lembu
Mahisa Suro tidak boleh menggali menggunakan alat apapun
kecuali tangannya, dan ini disanggupi oleh Lembu Mahisa Suro.
Dengan kesaktian yang dia miliki maka sumur itu pun hampir
jadi pada saat tengah malam. Dan sang putri tentu cemas sekali
seandainya sumur itu jadi dia akan menikah dengan Lembu
Mahisa Suro. Maka sang putri memerintahkan kepada orang-
orang yang setia kepadanya untuk menimbun Lembu Mahisa
Suro di dalam sumur yang di buatnya. Mengetahui hal ini,
Lembu Mahisa Suro amat murka, dan melanjutkan
penggaliannya menembus sampai ke pantai selatan.
Kemudian dari pantai selatan di kembali kepuncak Gunung
Kelud, dan dari atas Gunung Kelud ini dia mengumbar kutukan
"Nanti pada saatnya akan aku jadikan Blitar sebagai latar, Kediri
akan aku jadikan sebagai Kali, dan Tulungagung akan aku
jadikan Kedung"
Menurut sebagian cerita dari paranormal, ketika gunung kelud
meletus, seandainya punya mata ghaib, lahar yang dimuntahkan
seolah-olah ditunggangi oleh anak buah Lembu Mahisa Suro,
dan lahar ini akan mengarah pada orang-orang yang
dikehendaki oleh Lembu Mahisa Suro.
Begitulah sekelumit cerita dari Gunung Kelud, entah benar entah
tidak yang jelas Gunung Kelud memang terasa ghaib. sumber ;