Gunung Kelud merupakan gunung teraktif nomor 2 dipulau jawa,
terletak pada perbatasan antara Blitar dan Kediri. Gunung Kelud
konon merupakan sebuah kerajaan ghaib yang di pimpin oleh
Lembu Mahisa Sura, kenapa dia sampai berdiam di Gunung
Kelud ini. Begini ceritanya (cerita ini belum tentu benar adanya,
dan lebih merupakan dongeng turun temurun)
Pada jaman dahulu kala, Raja kerajaan Kediri mengadakan
sebuah sayembara untuk mendapatkan jodoh yang sepadan
dengan putrinya yang cantik jelita. Putri itu bernama Dewi Kili
Suci. Penulis kurang paham dengan sayembara seperti apa yang
diadakan oleh raja tersebut. Setelah beberapa hari sayembara itu
akhirnya muncul seorang pemenang yang bernama Lembu
Mahisa Suro yang menurut cerita konon dia adalah manusia
berkepala Kerbau (amit-amit jabang bayi, kok seperti film Narnia
ya). Karena keadaan fisik seperti itu Dewi Kili Suci tidak mau
menikah dengan Lembu Mahisa Suro, hal ini tentu saja membuat
sang Raja marah besar, karena sebagai sorang Raja beliau harus
memenuhi janjinya untuk menikahkan sang putri dengan
pemenang sayembara tersebut. Sang Putri akhirnya mau
menikah dengan Lembu Mahisa Suro tetapi dengan satu syarat,
yaitu dibuatkan sumur dalam waktu satu malam, dan Lembu
Mahisa Suro tidak boleh menggali menggunakan alat apapun
kecuali tangannya, dan ini disanggupi oleh Lembu Mahisa Suro.
Dengan kesaktian yang dia miliki maka sumur itu pun hampir
jadi pada saat tengah malam. Dan sang putri tentu cemas sekali
seandainya sumur itu jadi dia akan menikah dengan Lembu
Mahisa Suro. Maka sang putri memerintahkan kepada orang-
orang yang setia kepadanya untuk menimbun Lembu Mahisa
Suro di dalam sumur yang di buatnya. Mengetahui hal ini,
Lembu Mahisa Suro amat murka, dan melanjutkan
penggaliannya menembus sampai ke pantai selatan.
Kemudian dari pantai selatan di kembali kepuncak Gunung
Kelud, dan dari atas Gunung Kelud ini dia mengumbar kutukan
"Nanti pada saatnya akan aku jadikan Blitar sebagai latar, Kediri
akan aku jadikan sebagai Kali, dan Tulungagung akan aku
jadikan Kedung"
Menurut sebagian cerita dari paranormal, ketika gunung kelud
meletus, seandainya punya mata ghaib, lahar yang dimuntahkan
seolah-olah ditunggangi oleh anak buah Lembu Mahisa Suro,
dan lahar ini akan mengarah pada orang-orang yang
dikehendaki oleh Lembu Mahisa Suro.
Begitulah sekelumit cerita dari Gunung Kelud, entah benar entah
tidak yang jelas Gunung Kelud memang terasa ghaib. sumber ;
Home » Posts filed under cinta indonesia
Kamis, 13 Februari 2014
Misteri gunung kelud
Cerita Rakyat Gunung Kelud (Sumur Lembu Sura)
Raja Brawijaya penguasa kerajaan Majapahit, mempunyai seorang putri
yang cantik yaitu Dyah Ayu Pusparani. Putri ini memang benar-benar
ayu sesuai dengan namanya. Banyak raja dan pangeran yang melamar
untuk dijadikan permaisuri. Prabu Brawijaya bingung memilih calon
menantu. Lalu raja mengadakan sayembara siapa yang bisa merentang
busur sakti Kyai Garodayaksa dan sanggup mengangkat gong Kyai
Sekardelima, dialah yang berhak menikah dengan Putri Pusparani.
Para pelamar menguji kemampuannya namun ternyata tak satu pun yang
sanggup merentang busur apalagi mengangkat gong yang sangat besar
itu.
Menjelang akhir sayembara itu datang seorang pemuda berkepala lembu
yaitu Raden Lembu Sura atau Raden Wimba. Dia mengikuti sayembara itu
dan berhasil merentang busur serta mengangkat gong Kyai Sekardelima.
Dengan demikian berarti Raden Lembu Sura yang berhak menikah
dengan Dewi Pusparani.
Melihat kemenangan Lembu Sura, Putri Pusparani langsung
meninggalkan Sitihinggil. Ia sangat sedih karena harus menikah dengan
pemuda yang bekepala lembu.
Putri itu lari kepada embannya. Dia tidak mau menikah dengan manusia
berkepala binatang, betapapun saktinya. Emban yang setia itu mencari
akal bagaimana agar putri itu batal menikah dengan Raden Lembu Sura.
Dia akhirnya menemukan jalan keluar.
Putri Pusparani disarankan mengajukan syarat kepada Lembu Sura.
Syaratnya, Raden Lembu Sura harus bisa membuat sumur di puncak
gunung Kelud. Mendengar saran embannya, Dyah Pusparani sangat
gembira. Dia segera menyertai ayahnya untuk menemui Lembu Sura.
"Selamat Raden Wimba. Engkau telah memenangkan sayembara dengan
gemilang."
"Terima kasih putri dan kau akan menjadi istriku."
"Saya tahu itu, namun saya masih mengajukan syarat lagi."
"Katakanlah Putri, apa syaratmu itu?"
"Buatkan aku sumur di puncak gunung Kelud. Air sumur itu akan kita
pakai mandi berdua setelah selesai upacara perkawinan."
"Baiklah Putri. Demi cintaku padamu, akan kupenuhi permintaanmu itu."
Raden Wimba putra adipati Blambangan itu segera meninggalkan keraton
Majapahit menuju puncak Gunung Kelud. Dengan kesaktiannya, konon
dia mampu mengerahkan makhluk halus untuk membantunya menggali
sumur di puncak Gunung Kelud.
Ternyata benar, tak lama kemudian Lembu Sura telah menggali cukup
dalam. Melihat hal itu, Pusparani ketakutan, bagaimana pun kalau
Lembu Sura berhasil menemukan air di sumur itu dia harus menjadi istri
Lembu Sura.
Pabu Brawijaya juga kebingungan. Dia bisa memahami perasaan
putrinya. Dewi Pusparani menangis di hadapan ayahnya. Dia memohon
ayahandanya bisa menolongnya.
Akhirnya Prabu Brawijaya menemukan cara. Lembu Sura harus ditimbun
hidup-hidup di dalam sumur itu. Kemudian Prabu Brawijaya menitahkan
seluruh prajurit yang menyertainya untuk menimbun sumur itu dengan
batu-batuan besar. Juga gundukan tanah yang ada di sekitar itu.
Sebentar saja sumur tadi telah rata seperti semula. Lembu Sura tertimbun
di dasarnya.
Meskipun begitu karena dia sakti, dia masih sempat mengancam kepada
Prabu Brawijaya.
"Prabu Brawijaya, engkau raja yang licik, culas. Meskipun aku telah
terpendam di sumur ini, aku masih bisa membalasmu. Yang terpendam ini
ragaku bukan nyawaku. Ingat-ingatlah, setiap dua windu sekali aku akan
merusak tanahmu dan seluruh yang hidup di kerajaanmu."
Setelah suara itu hilang. Seluruh prajurit yang melihat kejadian itu
ketakutan. Begitu pula Prabu Brawijaya dan putrinya. Kemudian Prabu
Brawijaya memerintahkan untuk membuat tanggul pengaman. Tanggul
itu sekarang disebut Gunung Pegat.
Hingga sekarang ini jika Gunung Kelud meletus dianggap sebagai
amukan Lembu Sura untuk membalas dendam atas kelicikan Prabu
Brawijaya.
Cerita rakyat atau legenda ini mirip dengan legenda asal mula Reog
Ponorogo. Lembu Sura yang asalnya seorang putra bangsawan itu
memang seorang pemuda sakti, namun sifatnya berandalan maka
ayahnya menyabda hingga ia dianggap pemuda bodoh seperti kerbau.
Demikanlah cerita rakyat ataupun legenda mengenai Gunung Kelud
(Lembu Sura).
Gunung Kelud meledak
Posisi ane di gunungkidul,yogyakarta.terdengar ledakan dahsyat berkali Kali.setelah ane buka socmed,ternyata terdapat info bahwa gunung kelud meledak Dan awan erupsi mencapai 3000 KM.
Belum didapati info pasti.
Mari berdoa semoga saudara-saudara kita disana tidak mengalami kerugian.
Senin, 03 Februari 2014
Pulau Jawa yang terkenal pada masa Yunani dan Romawi Kuno
Dahulu Pulau Jawa dikenal dengan nama
JawaDwipa. JawaDwipa berasal dari bahasa
Sanskerta yang berarti "Pulau Padi" dan disebut
dalam epik Hindu Ramayana. Epik itu mengatakan
"Jawadwipa, dihiasi tujuh kerajaan, Pulau Emas
dan perak, kaya dengan tambang emas ", sebagai
salah satu bagian paling jauh di bumi. Ahli geografi
Yunani, Ptolomeus juga menulis tentang adanya
“negeri Emas” dan “negeri Perak” dan pulau-
pulau, antara lain pulau “”Iabadiu” yang berarti
“Pulau Padi”.
Ptolomeus menyebutkan di ujung barat Iabadiou
(Jawadwipa) terletak Argyre (kotaperak). Kota
Perak itu kemungkinan besar adalah kerajaan
Sunda kuno, Salakanagara yang terletak di barat
Pulau Jawa. Salakanagara dalam sejarah Sunda
(Wangsakerta) disebut juga Rajatapura. Salaka
diartikan perak sedangkan nagara sama dengan
kota, sehingga Salakanagara banyak ditafsirkan
sebagai Kota perak.
Di Pulau Jawa ini juga berdiri kerajaan besar
Majapahit. Majapahit tercatat sebagai kerajaan
terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan
kepulauan Nusantara meliputi Sumatra,
semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan
Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian
kepulauan Filipina. Dalam catatan Wang Ta-yuan,
komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada,
garam, kain, dan burung kakak tua. Mata uangnya
dibuat dari campuran perak, timah putih, timah
hitam, dan tembaga. Selain itu, catatan kunjungan
biarawan Roma tahun 1321, Odorico da Pordenone,
menyebutkan bahwa istana Raja Jawa penuh
dengan perhiasan emas, perak, dan permata.
Menurut banyak pakar, pulau tersubur di dunia
adalah Pulau Jawa. Hal ini masuk akal, karena
Pulau Jawa mempunyai konsentrasi gunung berapi
yang sangat tinggi. Banyak gunung berapi aktif di
Pulau Jawa. Gunung inilah yang menyebabkan
tanah Pulau Jawa sangat subur dengan kandungan
nutrisi yang di perlukan oleh tanaman.
Raffles pengarang buku The History of Java
merasa takjub pada kesuburan alam Jawa yang
tiada tandingnya di belahan bumi mana pun.
“Apabila seluruh tanah yang ada dimanfaatkan,”
demikian tulisnya, “bisa dipastikan tidak ada
wilayah di dunia ini yang bisa menandingi
kuantitas, kualitas, dan variasi tanaman yang
dihasilkan pulau ini.”
Kini pulau Jawa memasok 53 persen dari
kebutuhan pangan Indonesia. Pertanian padi
banyak terdapat di Pulau Jawa karena memiliki
kesuburan yang luar biasa. Pulau Jawa dikatakan
sebagai lumbung beras Indonesia. Jawa juga
terkenal dengan kopinya yang disebut kopi Jawa.
Curah hujan dan tingkat keasaman tanah di Jawa
sangat pas untuk budidaya kopi. Jauh lebih baik
dari kopi Amerika Latin ataupun Afrika.
Hasil pertanian pangan lainnya berupa sayur-
sayuran dan buah-buahan juga benyak terdapat di
Jawa, misalnya kacang tanah, kacang hijau, daun
bawang, bawang merah, kentang, kubis, lobak,
petsai, kacang panjang, wortel, buncis, bayam,
ketimun, cabe, terong, labu siam, kacang merah,
tomat, alpokat, jeruk, durian, duku, jambu biji,
jambu air, jambu bol, nenas, mangga, pepaya,
pisang, sawo, salak,apel, anggur serta rambutan.
Bahkan di Jawa kini dicoba untuk ditanam gandum
dan pohon kurma. Bukan tidak mungkin jika lahan
di Pulau Jawa dipakai dan diolah secara maksimal
untuk pertanian maka Pulau Jawa bisa sangat
kaya hanya dari hasil pertanian.
Kekayaan Sumatera yang terkenal pada masa Mesir Kuno
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut
dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau
emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”).
Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-
naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga
dikenal sebagai pulau Andalas.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir'aun di Mesir (sekitar
1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau
sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan
nama Barus. Barus (Lobu Tua - daerah Tapanuli)
diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum
Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat
asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur
barus digunakan sebagai salah satu bahan
pengawet mummy Fir'aun Mesir kuno.
Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga
kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi
Purba menceritakan sumber bekalan emas untuk
membina negara kota Kerajaan Nabi Sulaiman
diambil dari sebuah kerajaan purba di Timur Jauh
yang dinamakan Ophir. Kemungkinan Ophir berada
di Sumatera Barat. Di Sumatera Barat terdapat
gunung Ophir. Sahabat anehdidunia.com Gunung
Ophir (dikenal juga dengan nama G. Talamau)
merupakan salah satu gunung tertinggi di
Sumatera Barat, yang terdapat di daerah Pasaman.
Kabarnya kawasan emas di Sumatera yang
terbesar terdapat di Kerajaan Minangkabau.
Menurut sumber kuno, dalam kerajaan itu terdapat
pegunungan yang tinggi dan mengandung emas.
Konon pusat Kerajaan Minangkabau terletak di
tengah-tengah galian emas. Emas-emas yang
dihasilkan kemudian diekspor dari sejumlah
pelabuhan, seperti Kampar, Indragiri, Pariaman,
Tikus, Barus, dan Pedir. Di Pulau Sumatera juga
berdiri Kerajaan Srivijaya yang kemudian
berkembang menjadi Kerajaan besar pertama di
Nusantara yang memiliki pengaruh hingga ke
Thailand dan Kamboja di utara, hingga Maluku di
timur.
Kini kekayaan mineral yang dikandung pulau
Sumatera banyak ditambang. Banyak jenis mineral
yang terdapat di Pulau Sumatera selain emas.
Sumatera memiliki berbagai bahan tambang,
seperti batu bara, emas, dan timah hitam. Bukan
tidak mungkin sebenarnya bahan tambang seperti
emas dan lain-lain banyak yang belum ditemukan
di Pulau Sumatera. Beberapa orang yakin
sebenarnya Pulau Sumatera banyak mengandung
emas selain dari apa yang ditemukan sekarang.
Jika itu benar maka Pulau Sumatera akan dikenal
sebagai pulau emas kembali
Kamis, 30 Januari 2014
Presiden Indonesia Yang Tidak begitu Dikenal
Indonesia bukanlah negara yang jumlah
Presidennya banyak. Bandingkan dengan
Amerika Serikat yang sudah memiliki 44
Presiden, Indonesia masih dalam hitungan
jari tangan sehingga mudah diingat. Tapi
coba tanyakan pada anak-anak muda
siapa saja nama Presiden Indonesia.
Mungkin yang disebut hanya Soekarno,
Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan
SBY. Ada dua nama yang terlewat, yakni
Sjafruddin Prawiranegara dan Mr.Assaat.
Faktanya, Sjafrudin Prawiranegara pernah
ditugaskan sebagai Presiden/Ketua PDRI
(Pemerintah Darurat Republik Indonesia)
pada tahun 1948 untuk menjalankan roda
pemerintahan dari Bukittinggi, sebab saat
itu Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda
pada Agresi Militer II. Lain lagi dengan
Mr.Assaat. Tokoh yang ikut ditangkap
Belanda dan diasingkan ke Pulau Bangka
bersama Soekarno dan Hatta ini sempat
menjadi “Acting Presiden Republik
Indonesia” alias pemangku sementara
jabatan Presiden sejak Desember 1949
hingga Agustus 1950.
Presiden Indonesia Yang Tidak begitu Dikenal
Indonesia bukanlah negara yang jumlah
Presidennya banyak. Bandingkan dengan
Amerika Serikat yang sudah memiliki 44
Presiden, Indonesia masih dalam hitungan
jari tangan sehingga mudah diingat. Tapi
coba tanyakan pada anak-anak muda
siapa saja nama Presiden Indonesia.
Mungkin yang disebut hanya Soekarno,
Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan
SBY. Ada dua nama yang terlewat, yakni
Sjafruddin Prawiranegara dan Mr.Assaat.
Faktanya, Sjafrudin Prawiranegara pernah
ditugaskan sebagai Presiden/Ketua PDRI
(Pemerintah Darurat Republik Indonesia)
pada tahun 1948 untuk menjalankan roda
pemerintahan dari Bukittinggi, sebab saat
itu Soekarno dan Hatta ditangkap Belanda
pada Agresi Militer II. Lain lagi dengan
Mr.Assaat. Tokoh yang ikut ditangkap
Belanda dan diasingkan ke Pulau Bangka
bersama Soekarno dan Hatta ini sempat
menjadi “Acting Presiden Republik
Indonesia” alias pemangku sementara
jabatan Presiden sejak Desember 1949
hingga Agustus 1950.
Misteri Dibalik Nama Ir.Soekarno
Jika Presiden Soekarno bisa memutar
balik waktu, mungkin beliau akan
mengubah tandatangannya di naskah
Proklamasi. Saat sudah menjabat sebagai
Presiden, Soekarno mengubah penulisan
namanya menjadi Sukarno. Ia sangat
membenci ejaan “oe” yang dianggapnya
warisan penjajah Belanda. Sayangnya,
naskah Proklamasi tidak boleh dirubah
sama sekali.
Soekarno sendiri dilahirkan dengan nama
Kusno Sosrodihardjo, sebelum dirubah
ayahnya menjadi Soekarno karena sering
sakit-sakitan saat kecil dulu. Terbukti
saat menyandang nama Soekarno ia
berjaya, persis seperti “Karna”, pahlawan
dalam kisah Mahabrata yang mengilhami
namanya. Namun ketika ia merubah lagi
namanya menjadi Sukarno, nasibnya
menjadi buruk.
Republik di Negeri ini sebelum Republik Indonesia
Siapa bilang Indonesia Republik pertama
di negeri kita ? Dua abad yang lalu,
tepatnya tahun 1777, pernah berdiri
Republik bernama Lan Fang di Pontianak,
Kalimantan Barat. Saat itu bangsa Eropa
dan Cina (yang katanya) lebih maju
sejarah peradabannya pun masih
memakai sistem Kerajaan / Monarki.
Bendera Republik Lan Fang berbentuk
empat persegi panjang berwarna kuning
dengan lambang dan kalimat “Lan Fang
Ta Tong Chi”. Panji kepresidenan
berbentuk segi tiga berwarna kuning
dengan kata “Chuao” (Jenderal). Pejabat
tingginya berpakaian ala Tiongkok kuno,
sedangkan yang berpangkat lebih rendah
mengenakan pakaian ala barat.
Lo Fang Pak, seorang guru dari
Kwangtung-Cina merupakan pendiri
sekaligus Presiden pertama Republik Lan
Fang yang berjasa menyatukan puluhan
ribu orang Tionghoa yang saat itu berburu
emas sampai ke Kalimantan Barat.
Hebatnya, Republik Lan Fang kala itu
sudah membangun jaringan transportasi,
punya kitab undang-undang hukum,
menyelenggarakan sistem perpajakan,
mengembangkan sistem pendidikan,
pertanian dan pertambangan, bahkan
punya ketahanan ekonomi berdikari,
lengkap dengan perbankannya !
Tidak hanya itu, Republik Lan Fang sangat
disegani kemampuannya mengusir buaya
di muara Kapuas. Bahkan setelah sukses
membantu Sultan Kun Tien dalam perang
melawan Kesultanan Mempawah dan
kelompok Dayak, seluruh orang Tionghoa
memilih berlindung pada Republik Lan
Fang, termasuk Sultan Kun Tien sendiri.
Setelah 47 tahun berdiri dan tercatat
punya 10 Presiden yang dipilih lewat
Pemilu, akhirnya Republik Lan Fang takluk
di tangan penjajah Belanda. Namun
karena takut Dinasti Cina membantu Lan
Fang (baca: Lan Fang rajin memberi upeti
tiap tahun ke Dinasti Ching di Cina),
lantas Belanda baru berani
mengumumkan penaklukkan itu secara
resmi 27 tahun kemudian saat Republic of
China berdiri.
Bejimane pun ane bangga dengan
indonesia DIRGAHAYU NEGARAKU
Sepeda motor pertama di indonesia
Sudah lama punya sepeda motor? Tahukah
Anda sejarah Sepeda Motor di Indonesia? Nah
rupanya masuknya sepeda motor ke Indonesia
ada sejarahnya juga. Mari kita simak
ulasannya yang saya kutip dari salah satu
situs online. Mudah-mudahan bermanfaat bagi
yang ingin tahu Sejarah Sepeda Motor di
Indonesia.
Sepeda motor di Indonesia pertama kali dimiliki
oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama
John C. Potter pada tahun 1893. Sehari-hari
J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di
pabrik gula Oemboel (baca: Umbul)
Probolinggo, Jawa Timur. J.C. Potter juga
dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat
kepercayaan Sunan Solo untuk mengurusi
pengiriman mobil pertamanya dari Eropa.
Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen)
dikisahkan bagaimana John C. Potter
memesan sendiri sepeda motor itu ke
pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di
Muenchen, Jerman.
Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu
tahun sebelum mobil pertama milik Sunan Solo
(merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia.
Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai orang
pertama di Indonesia yang menggunakan
kendaraan bermotor. Selain itu, ada hal yang
menarik apabila kita mengamati tahun
kedatangan sepeda motor tersebut.
Untuk diketahui, sepeda motor pertama di
dunia (Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885
oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach
tetapi belum dijual untuk umum. Tahun 1893,
sepeda motor pertama yang dijual untuk umum
dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand
und Wolfmüller di Muenchen, Jerman. Sepeda
motor ini pertama kali masuk ke Amerika Serikat
pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus
asal Perancis membawanya ke New York. Jadi,
meski yang membawanya bukan orang pribumi
Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar biasa
ketika sepeda motor komersial pertama di
dunia ternyata langsung dikirim ke Indonesia
pada tahun pertama pembuatannya. Terlebih
lagi, baru dua tahun kemudian sepeda motor
komersial pertama tersebut masuk Amerika
Serikat. Jadi, sepeda motor yang pertama kali
masuk Indonesia merupakan sepeda motor
pertama di dunia juga.
Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai
dan roda belakang digerakkan langsung oleh
kruk as (crankshaft). Meski berusia ratusan
tahun, ternyata motor komersial pertama di
dunia ini sudah mengusung teknologi yang
sampai saat ini masih dipakai diantaranya
adalah twin-silinder horizontal, 4 valve,
berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar
yaitu 1.500 cc dengan bahan bakar bensin
atau nafta. Namun, meski bermesin besar
tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya
2,5HP saja pada 240rpm. Selain itu, sepeda
motor ini belum menggunakan persneling,
belum menggunakan magnet, belum
menggunakan aki (accu), belum menggunakan
koil, dan belum menggunakan kabel listrik.
Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk
menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.
Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan
dalam keadaan rusak di garasi di kediaman
John C Potter. Sepeda motor itu teronggok
selama 40 tahun di pojokan garasi dalam
keadaan tidak terawat dan berkarat. Atas
bantuan montir-montir marinir di Surabaya,
sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi
(diperbaiki seperti semula) dan disimpan di
kantor redaksi mingguan De Motor. Kemudian
sepeda motor antik itu diboyong ke Museum
Lalu Lintas (Museum Polisi) di Surabaya yang
kemudian pada tahun 1934 disumbangkan ke
Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo
dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK
namun memberikan deskripsi yang berbeda,
yaitu sebagai sepeda motor uap merk Daimler.
Pada 1899, di negeri ini juga sudah hadir
sepeda motor listrik beroda tiga yang
menggunakan tenaga baterai, yang bernama De
Dion Bouton Tricycle buatan Perancis. Sepeda
motor listrik beroda tiga itu juga digunakan
untuk menarik wagon penumpang. Sepeda
motor De Dion Bouton cukup terkenal di
masanya. Sepeda motor lain terlihat pada
tahun 1902 yang juga digunakan untuk
menarik wagon yaitu sepeda motor Minerva
buatan Belgia. Mesin Minerva saat itu juga
dipesan dan digunakan pada merk motor lain
sebelum bisa membuat mesin sendiri,
diantaranya adalah Ariel Motorcycles di Inggris.
Pada 1906, Administratur Bantool (Bantul) di
Yogyakarta juga terlihat mempunyai sepeda
motor dan beberapa buah mobil. Pada masa
itu, memang hanya orang Belanda dan Inggris
serta disusul pribumi ningrat yang mempunyai
kemampuan membeli sepeda motor pada
masa-masa awal. Seiring dengan
pertambahan jumlah mobil, jumlah sepeda
motor pun terus bertambah. Lahirlah klub-klub
touring sepeda motor, yang anggotanya adalah
pengusaha perkebunan dan petinggi pabrik
gula. Berbagai merek sepeda motor dijual di
negeri ini, mulai dari Reading Standard,
Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick,
Brough Superior, Henderson, sampai Norton.
Merek-merek sepeda motor yang hadir di negeri
ini dapat dilihat dari iklan-iklan sepeda motor
yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu
dari tahun 1916 – 1926. R.S Stockvis &
Zonnen Ltd merupakan salah satu perusahaan
yang tercatat menyediakan suku-suku cadang
motor dan mobil (juga mengurus pesanan
mobil-mobil Eropa maupun Amerika).
Tour de Java
Pengendara mobil di Indonesia masa itu
ternyata tidak lepas dari gelegak kompetisi
seperti pengendara di luar negeri. Mereka acap
kali membuat catatan rekor perjalanan dan
jalur yang dianggap umum saat itu adalah
Batavia - Soerabaja. Tidak mau kalah dengan
pengendara mobil, pengendara sepeda motor
pun berupaya membukukan rekor perjalanan
lintas Jawa dari Batavia (Jakarta) sampai
Soerabaja (Surabaya) yang berjarak sekitar 850
kilometer. Namun, tidak seperti rute mobil yang
dicatat secara rinci dalam sumber sejarah, rute
sepeda motor agak umum. Hanya disebutkan
dari Batavia kearah Bandung, Semarang, Blora,
Tjepu, menuju Soerabaja..
Tanggal 7 Mei 1917, Gerrit de Raadt dengan
mengendarai sepeda motor Reading Standard
membukukan rekor perjalanan dari Jakarta ke
Surabaya dalam waktu 20 jam dan 45 menit.
Sepuluh hari setelahnya, 16 Mei 1917, Frits
Sluijmers dan Wim Wygchel yang secara
bergantian mengendarai sepeda motor
Excelsior memperbaiki rekor yang dibukukan
Gerrit de Raadt. Mereka mencatat waktu 20
jam dan 24 menit, dengan kecepatan rata-rata
42 kilometer per jam.
Rekor itu tidak bertahan lama. Sembilan hari
sesudahnya, 24 Mei 1917, Goddy Younge
dengan sepeda motor Harley Davidson
membukukan rekor baru dengan catatan waktu
17 jam dan 37 menit, dengan kecepatan rata-
rata 48 kilometer per jam.
Rekor itu sempat bertahan selama lima bulan
sebelum dipecahkan oleh Barend ten Dam yang
mengendarai sepeda motor Indian dalam waktu
15 jam dan 37 menit pada tanggal 18
September 1917, dengan kecepatan rata-rata
52 kilometer per jam.
Melihat rekornya dipecahkan oleh Barend ten
Dam, enam hari sesudahnya, 24 September
1917, Goddy Younge yang berasal dari
Semarang kembali mengukir rekor baru dengan
catatan waktu 14 jam dan 11 menit, dan
kecepatan sepeda motor Harley Davidson yang
dikendarainya rata-rata 60 kilometer per jam.
Gerrit de Raadt yang pertama kali membuat
rekor 20 jam 45 menit kemudian memperbaiki
rekor terakhirnya dengan sepeda motor Rudge
pada 18 Agustus 1932 dengan catatan waktu
10 jam 1 menit atau tidak lebih dari setengah
waktu rekor pertamanya. Saat inipun,
menempuh Jakarta – Surabaya dalam waktu
10 jam mengendarai motor merupakan
pencapaian yang tidak mudah. Sejak tahun
1934, rute Batavia-Soerabaja tidak lagi hanya
melalui Bandung yang jaraknya 845 kilometer,
tetapi juga melalui jalur utara (lewat
Pamanukan) yang jaraknya lebih pendek 45
kilometer.
Pada tahun 1950, ribuan motor BMW masuk ke
Indonesia dengan dua cara, yaitu lewat jalur
pemerintah (hanya perwira yang diizinkan) dan
lewat jalur swasta dengan membangun tempat
pameran dan pemesanan. Di Bandung saat itu
ada dua, yaitu NV Spemotri yang gedungnya
saat ini menjadi Bank Niaga di Dago, dan CV
Dennbarr di Simpang Lima Bandung. Yang
paling banyak masuk Indonesia adalah BMW
satu silinder 249 cc, yaitu R25, R26, dan R27.
BMW menjadi semacam kendaraan resmi
pembuka jalan acara kenegaraan seperti ketika
mengawal masuknya bendera Merah Putih ke
Bandung tanggal 28 September 1961. Varian
langka BMW R51/2 500 cc keluaran 1952
diyakini hanya ada dua di Indonesia. Pada
awal tahun 1960-an, skuter Vespa masuk
Indonesia disusul dengan skuter Lambretta
pada akhir tahun 1960-an. Pada masa itu,
masuk pula sepeda motor asal Jepang, Honda,
Suzuki, Yamaha, dan belakangan juga
Kawasaki. Pada akhirnya, bagaimanapun,
seperti juga terjadi di seluruh dunia, motor
(mobil) Jepang akhirnya merajai pasar otomotif
dunia.
Sumber Artikel : http://motorlama.com/sejarah-
sepeda-motor-di-n
Siapa pemilik mobil pertama di Indonesia?
Siapa pemilik mobil pertama di Indonesia? Ada yang
tahu? Orang Indonesia pertama yang tercatat sebagai
pemilik mobil adalah Sunan Solo, pada tahun 1894.
Mobilnya bermerk Benz, tipe Carl Benz, beroda empat.
Diperlukan waktu satu tahun persiapan
pembuatannya, karena tipe ini memiliki banyak variasi
sesuai dengan pesanan Sunan. John.C.Potter seorang
penjual mobil mendapat kepercayaan untuk mengurusi
pengirimannya dari Eropa. Tahun 1907 salah seorang
keluarga raja lain di Solo, Kanjeng Raden
Sosrodiningrat membeli sebuah mobil merk Daimler.
Mobil merk ini memang tergolong mobil mahal dan
hanya dimiliki oleh orang-orang berkedudukan tinggi.
Mobil ini bekerja dengan empat silinder sama dengan
kendaraan yang dipakai oleh Gubernur Jenderal di
Batavia. Malahan ada kabar burung, bahwa dibelinya
mobil Daimler tersebut oleh keluarga Sunan Solo,
disebabkan karena Sunan tidak mau kalah gengsi
dengan Gubernur Jenderal. Sebelumnya, ketika
Gubernur masih menggunakan mobil merk Fiat atau
sebuah kereta yang ditarik dengan 40 ekor kuda, tidak
seorang pun berani menyainginya. Tetapi tiba-tiba
saja Sunan Solo memesan mobil dari pabrik dan merk
yang sama, Kanjeng Raden Sosrodiningrat memesan
mobil Daimlernya lewat Prottel & Co.
Orang Indonesia lainnya yang juga dari keluarga
kesultanan yang memiliki mobil pribadi ialah Sultan
Ternate pada tahun 1913. Keinginannya untuk
memiliki dan mengendarai sendiri 'kereta setan',
setelah merasakan nikmatnya duduk di kendaraan
merk King Dick yang dibawa oleh seorang Belanda
dalam perjalanan keliling Maluku.
Sultan begitu terkesan dan langsung memesan sebuah
mobil yang disesuaikan dengan kondisi daerahnya,
tidak seperti King Dick yang beroda tiga, tetapi Sultan
Ternate menginginkan kendaraan roda empat yang
bisa dibawa kemana saja bila ia inginkan. Ada juga
orang Indonesia yang lain, sebagai pemilik mobil
pertama untuk daerahnya, di Pekalongan. Unik Baca
Namanya Raden Mas Ario Tjondro, Bupati Berebes. Di
tahun 1904 mobilnya sudah kelihatan mondar-mandir
di kotanya. Mobilnya merk Orient Backboard, mobil ini
dilengkapi dengan persneling maju dan mundur. Tetapi
hanya memiliki satu silinder dan berkekuatan delapan
PK, serta menggunakan tenaga rantai untuk
menggerakan roda-rodanya.
Ramainya pasar jual-beli mobil, menggugah minat
para pengusaha kuat untuk bertindak sebagai importir
mobil. Gagasan untuk terjun ke dalam dunia dagang
sektor impor kurun waktu itu memang masih sangat
langka. Disamping belum adanya kepastian hukum,
juga semangat beli masih bisa dihitung dengan jari.
Maka bermunculanlah perusahan-perusahaan baru
yang menjanjikan jasa kepengurusan pengiriman mobil
dari negeri asal. Baik dari Eropa maupun dari Amerika.
Namun hanya ada beberapa nama saja yang bisa
bertahan sampai tahun-tahun menjelang Perang
Dunia ke II. Diantara mereka adalah R.S Stockvis &
Zonnen Ltd, yang tidak saja mengurus pesanan mobil-
mobil Eropa maupun Amerika tetapi juga menyediakan
suku-suku cadang lain yang diperlukan untuk mobil
dan motor. Juga nama Verwey & Lugard dan
Velodrome yang berkantor pusat di Surabaya. Unik
Baca
Nama-nama lain yang kurang menerima pesanan
impor seperti pemilik mobil O'herne yang juga memiliki
mobil Peugeot juga akhirnya berminat menjadi
perantara importir mobil seperti merk yang dimilikinya.
Juga nama H.Jonkhoff yang berangkat dari
pengusaha Piano kemudian menanamkan modalnya
untuk bertindak sebagai agen impor mobil dari
Amerika seperti merk Ford, Studebaker dan mobil-
mobil keluaran Jerman, Darraq, Benz, Brasier, Berliet
dan lainnya. Ada juga usaha untuk mendatangkan
mobil-mobil Italia dan Perancis yang pada saat itu di
Batavia kurang mendapat pasaran.
Namun ternyata, setelah ditangani dengan publikasi/
promosi yang baik produksi kedua negara tersebut jadi
banyak dibeli, terutama mobil merk Fiat yang mungil
bentuknya namun bertenaga besar. Cabang para
importir mobil tersebut bukan hanya di Batavia dan
Surabaya, tetapi ada juga di Semarang, Bandung,
Medan dan kota lainnya. Mobil Tempo Dulu
Rabu, 29 Januari 2014
Indonesia=Atlantis!!!
Atlantis, mungkin anda
sudah tak asing mendengar nama itu.
Percaya atau tidak, Benua Atlantis yang
telah lama hilang selama berabad-abad itu
terletak di Asia Tenggara, tepatnya di
Indonesia.
Dahulu kala di zaman peradaban pulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Negara
Singapura juga Malaysia bagian barat dan
Selat Sunda menyatu daratannya. Dulu
wilayah tersebut sering disebut-sebut
Sunda Island.
Adalah Profesor Arysio Santos yang
menyimpulkan bahwa setelah melakukan
penelitian selama 30 tahun terakhir,
dirinya meyakini benua Atlantis adalah
Indonesia.
“Profesor Santos memperoleh keyakinan
setelah melakukan penelitian kalau
Indonesia adalah Atlantis yang hilang,”
jelas Jimly Asshiddiqie ( Dikutip Koran
Sindo ).
Menurut Jimly, karya Santos yang
kemudian dibukukan dengan judul
‘Atlantis, The Lost Continent Finally
Found’ didukung sejumlah fakta yang
memang mendekatkan Indonesia dengan
Atlantis. Bahkan, kata Jimly, pernyataan
arkeolog, manusia tertua adalah
Pithecanthropus Erectus semakin
mengindikasikan hal tersebut.
“Ada info dari arkeolog, manusia tertua
yakni pithecanthropus Erectus ya manusia
Jawa. Jadi sangat mungkin peradaban
hebat itu sebenarnya dari Indonesia,”
terang mantan anggota Wantimpres ini.
Jimly menambahkan, kalau memang
memungkinkan, sebuah peradaban yang
besar kemudian menghilang. Meski
sempat hilang dari sejarah bangsa
Indonesia dan umat dunia, Jimly
menyarankan agar penelitian Santos ini
dapat memotivasi bangsa Indonesia agar
bangkit dari situasi sekarang.
“Paling penting adalah bahwa kita pernah
hebat, ini (buku karya Santos) sebagai
sumber motivasi ke depan agar bisa
maju,” tandas Jimly.
Sementara itu, Direktur LIPI Profesor Dr
Umar Anggara mengatakan agar temuan
Santos ini dijadikan motivasi para
ilmuwan Indonesia untuk membuktikan
kebenarannya secara akademis.
“Saya harap buku ini bisa menginspirasi
bagi para ilmuwan untuk mencari
kebenaran secara akademik. Karena
menyinggung Indonesia dan sudah
sepatutnya kita yang mencari tahu,” imbuh
Umar. (Dikutip Trijaya)
Kehancuran Atlantis
Benua Atlantis hilang di karenakan
tenggelam oleh lautan dan bencana
gempa bumi, hingga mengakibatkan
daratan Atlantis tenggelam hingga
mencapai dasar laut. Terlihat jelas bahwa
ada bangunan-bangunan tua yang sudah
ada sejak berabad-abad di dasar laut di
Selat Sunda.
Keberadaan Kota Atlantis yang
diperkirakan tenggelam 11.600 tahun lalu
masih menjadi misteri. Namun, ada satu
dokumen yang menyebut Indonesia
merupakan wilayah Atlantis yang
sebenarnya. Benarkah?.
Santos meyakini benua menghilang akibat
letusan beberapa gunung berapi yang
terjadi bersamaan pada akhir zaman es
sekitar 11.600 tahun lalu. Di antara
gunung besar yang meletus zaman itu
adalah Gunung Krakatau Purba (induk
Gunung Krakatau yang meletus pada 1883)
yang konon letusannya sanggup
menggelapkan seluruh dunia. Letusan
gunung berapi yang terjadi bersamaan ini
menimbulkan gempa, pencairan es, banjir,
serta gelombang tsunami sangat besar.
Saat gunung berapi itu meletus,
ledakannya membuka Selat Sunda.
Peristiwa itu juga mengakibatkan
tenggelamnya sebagian permukaan bumi
yang kemudian disebut Atlantis.
Bencana mahadahsyat ini juga
mengakibatkan punahnya hampir 70
persen spesies mamalia yang hidup pada
masa itu, termasuk manusia. Mereka yang
selamat kemudian berpencar ke berbagai
penjuru dunia dengan membawa
peradaban mereka di wilayah baru.
“Kemungkinan besar dua atau tiga
spesies manusia seperti ‘hobbit’ yang
baru-baru ini ditemukan di Pulau Flores
musnah dalam waktu yang hampir sama,”
tulis Santos.
Sebelum terjadinya bencana banjir itu,
beberapa wilayah Indonesia seperti
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa
Tenggara diyakini masih menyatu dengan
semenanjung Malaysia serta Benua Asia.
Menurut Santos, pulau-pulau di Indonesia
yang mencapai ribuan itu merupakan
puncak-puncak gunung dan dataran-
dataran tinggi benua Atlantis yang dulu
tenggelam. Satu hal yang ditekankan
Santos adalah banyak peneliti selama ini
terkecoh dengan nama Atlantis.
Mereka melihat kedekatan nama Atlantis
dengan Samudera Atlantik yang terletak di
antara Eropa, Amerika dan Afrika.Padahal
pada masa kuno hingga era Christoper
Columbus atau sebelum ditemukannya
Benua Amerika, Samudera Atlantik yang
dimaksud adalah terusan Samudra Pasifik
dan Hindia.
Sekali lagi Indonesia memiliki syarat untuk
itu karena Indonesia berada di antara dua
samudera tersebut. Jika terdapat begitu
banyak kemungkinan Indonesia menjadi
lokasi sesungguhnya Atlantis lalu,
mengapa selama ini nama Indonesia
jarang disebut-sebut dalam referensi
Atlantis?.
Santos menilai keengganan Dunia Barat
melakukan ekspedisi ataupun mengakui
Indonesia sebagai wilayah Atlantis adalah
karena hal itu akan mengubah catatan
sejarah tentang siapa penemu perdaban.
Dengan adanya sejumlah bukti mengenai
keberadaan Atlantis di Indonesia maka
teori yang mengatakan Barat sebagai
penemu dan pusat peradaban dunia akan
hancur.
“Kenyataan Atlantis (berada di Indonesia)
kemungkinan besar akan mengakibatkan
perlunya revisi besar-besaran dalam ilmu
humaniora,seperti antropologi,sejarah,
linguistik, arkelogi, evolusi,
paleantropologi dan bahkan mungkin
agama,” tulis Santos dalam bukunya.
Selain Santos, banyak arkeolog Amerika
Serikat yang juga meyakini Atlantis adalah
sebuah pulau besar bernama Sunda Land
yang luasnya dua kali negara India.
Daratan itu kini tinggal Sumatra, Jawa dan
Kalimantan. Salah satu pulau di Indonesia
yang kemungkinan bisa menjadi contoh
terbaik dari keberadaan sisa-sisa Atlantis
adalah Pulau Natuna, Riau.
Berdasarkan penelitian, gen yang dimiliki
penduduk asli Natuna mirip dengan
bangsa Austronesia tertua. Rumpun
bangsa Austronesia yang menjadi cikal
bakal bangsabangsa Asia merupakan
sebuah fenomena besar dalam sejarah
keberadaan manusia.
Rumpun ini kini tersebar dari Madagaskar
di barat hingga Pulau Paskah di Timur.
Rumpun bangsa ini juga melahirkan 1.200
bahasa yang kini tersebar di berbagai
belahan bumi dan dipakai lebih dari 300
juta orang.
Yang menarik, 80 persen dari rumpun
penutur bahasa Austronesia tinggal di
Kepulauan Nusantara Indonesia. Namun,
pendapat Santos dkk yang meyakini
bahwa Atlantis berada di Indonesia ini
masih harus dikaji karena kurang
dilengkapi bukti-bukti.
Pakar Geoteknologi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Wahyu
Hantoro mengatakan analisa Santos
masih berupa hipotesa.
"Perlu dijelaskan lebih lanjut kategorisasi
jenis kebuayaan tinggi yang ada pada
zaman Atlantis serta gelombang setinggi
apa yang bisa membuat Paparan Sunda
terbelah," jelas Wahyu. ( Dikutip Koran
Sindo )
Sumber: http://m.sindonews.com/read/2013/05/26/30/731958/indonesia-adalah-benua-atlantis-yang-hilang
Seragam NATO ternyata dari Solo,Indonesia
Di awali dengan seragam NATO yang di
produksi Indonesia. NATO atau North
Atlantic Treaty Organization adalah sebuah
organisasi internasional untuk keamanan
dunia sebagai bentuk dukungan
persetujuan antara Atlantik Utara yang di
tanda tangani tahun 1949. Dari ke 28
negara anggotanya, Indonesia memang
bukan termasuk salah satunya, tetapi
Negara kita ternyata secara tidak langsung
punya andil di organisasi yang berpusat di
Brussels, Belgia tersebut. Yakni dalam hal
seragam serdadu NATO yang gagah itu,
ternyata di produksi oleh sebuah
perusahaan yang bernama PT Sritex yang
berada di Solo, Jawa Tengah.
Sumber : http://www.adipala.com/news/produk-indonesia-yang-mendunia/
Gamelan
Gamelan adalah ensembel musik yang
biasanya menonjolkan metalofon,
gambang, gendang, dan gong. Istilah
gamelan merujuk pada instrumennya /
alatnya, yang mana merupakan satu
kesatuan utuh yang diwujudkan dan
dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri
berasal dari bahasa Jawa gamel yang
berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran
an yang menjadikannya kata benda. Orkes
gamelan kebanyakan terdapat di pulau
Jawa, Madura , Bali , dan Lombok di
Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan
bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat
ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah
gong lebih dianggap sinonim dengan
gamelan.
Kemunculan gamelan didahului dengan
budaya Hindu - Budha yang mendominasi
Indonesia pada awal masa pencatatan
sejarah, yang juga mewakili seni asli
indonesia. Instrumennya dikembangkan
hingga bentuknya sampai seperti sekarang
ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam
perbedaannya dengan musik India, satu-
satunya dampak ke-India-an dalam musik
gamelan adalah bagaimana cara
menyanikannya. Dalam mitologi Jawa,
gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang
Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai
seluruh tanah Jawa, dengan istana di
gunung Mahendra di Medangkamulan
(sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang
Guru pertama-tama menciptakan gong
untuk memanggil para dewa. Untuk pesan
yang lebih spesifik kemudian menciptakan
dua gong, lalu akhirnya terbentuk set
gamelan.
Gambaran tentang alat musik ensembel
pertama ditemukan di Candi Borobudur ,
Magelang Jawa Tengah , yang telah berdiri
sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling
bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai
ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang
digesek dan dipetik, ditemukan dalam
relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan
elemen alat musik logamnya.
Bagaimanapun, relief tentang alat musik
tersebut dikatakan sebagai asal mula
gamelan.
Penalaan dan pembuatan orkes gamelan
adalah suatu proses yang kompleks.
Gamelan menggunakan empat cara
penalaan, yaitu sléndro , pélog ,
"Degung" (khusus daerah Sunda, atau
Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenal
sebagai diatonis, sama seperti skala minor
asli yang banyak dipakai di Eropa.
Musik Gamelan merupakan gabungan
pengaruh seni luar negeri yang beraneka
ragam. Kaitan not nada dari Cina,
instrumen musik dari Asia Tenggara, drum
band dan gerakkan musik dari India,
bowed string dari daerah Timur Tengah,
bahkan style militer Eropa yang kita dengar
pada musik tradisional Jawa dan Bali
sekarang ini.
Interaksi komponen yang sarat dengan
melodi, irama dan warna suara
mempertahankan kejayaan musik orkes
gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini
menyatukan berbagai karakter komunitas
pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik
khas yang merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-
hari.
Namun saat ini gamelan masih digunakan
pada acara-acara resmi seperti pernikahan,
syukuran, dan lain-lain. tetapi pada saat
ini, gamelan hanya digunakan mayoritas
masyarakat Jawa, khususnya Jawa
Tengah.